Jatim, Suryanews.net – Fenomena yang tidak masuk akal terjadi di Desa Dharma Tanjung, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, di mana desa ini memiliki dua kantor pemerintahan desa. Situasi ini diduga sebagai imbas dari dinamika perpolitikan di Kabupaten Sampang, khususnya terkait penundaan Pilkades dan kebijakan pengangkatan Pejabat (PJ) sementara.
Masyarakat merasa geram karena sebuah desa seharusnya hanya memiliki satu kantor pemerintahan. Namun, di Desa Dharma Tanjung terdapat dua kantor: satu berada di tempat mantan kepala desa, sementara yang lainnya di lokasi bekas PJ.
Respon keras datang dari sejumlah tokoh masyarakat dan ulama. Mereka berjanji akan menggelar aksi besar bersama warga untuk menyelesaikan konflik politik di desa tersebut. Para tokoh menuding kisruh ini dipicu oleh ketidakmampuan PJ baru (T) dan Camat Camplong dalam menyelesaikan konflik yang ada.
Sebelumnya, dalam Musyawarah Desa (Musdes) ketiga yang digelar beberapa waktu lalu, telah disepakati bahwa kantor desa akan dipindahkan ke lokasi netral, yakni bekas tempat pembuangan sampah. Namun, kesepakatan ini tidak dilaksanakan oleh PJ baru, sehingga memicu kemarahan warga.
Salah satu tokoh masyarakat, (K), menegaskan bahwa konflik ini sebetulnya muncul karena PJ baru dan ketidakmampuan Camat Camplong dalam mengakomodasi suara masyarakat. “Jika minggu depan tidak ada kebijakan dari PJ dan camat yang berpihak pada masyarakat Dharma Tanjung, kami akan melakukan aksi demo besar-besaran, menutup kantor kecamatan hingga tuntutan kami dipenuhi,” ujarnya. (Red/Badrus).