Sampang , Suryanews.net – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM se-Sampang menggelar demo di gedung DPRD setempat. Demo sempat diwarnai kericuhan.
Dalam demo tersebut, massa mahasiswa menyoroti kelangkaan dan mahalnya harga pupuk. Karena hal ini, petani tak bisa menjangkau.
“Kami datang ke DPRD sampang ini karena Pupuk di kabupaten sampang langka. Bahkan harganya melambung tinggi sehingga tidak dapat di jangkau petani,” ujar salah satu orator, Hamdani, Kamis (30/1/2025).
“Dari temuan kami di bawah para petani harus membeli pupuk antara 150 sampai 180 ribu, Padahal HET harga eceran tertinggi) antara Rp 110 ribu dan Rp 115 ribu,” imbuhnya.
Baca juga:Demo Kawal Putusan MK di Jatim, Jebol Kawat Berduri-Ancam Boikot Pilkada
Massa mahasiswa sempat ditemui dua orang Wakil Ketua DPRD Moh Ikbal Fatoni dari PPP dan Iwan Efendi dari PDIP. Namun, massa juga meminta Ketua DPRD langsung yang menemui mereka di luar.
Karena tak kunjung ditemui pimpinan, massa pun hendak masuk ke dalam area gedung. Aksi dorong pun tak terelakkan antara massa dan aparat yang berjaga.
“Kami ingin menyampaikan beberapa tuntutan itu, tapi kami tidak kunjung ditemui oleh ketua DPRD, tapi saat kami memaksa masuk memastikan keberadaan ketua dewan kami di hadang dan didorong oleh polisi,” kata Hamdani.
Di tengah ketegangan tersebut, petugas mengamankan dua mahasiswa yang melakukan provokasi dan melemparkan botol air mineral ke arah petugas. langkah represif polisi itu pun memicu sejumlah peserta aksi lainnya yang mencoba menghalangi langkah petugas.
Setelah proses negosiasi antara aparat kepolisian dan wakil ketua dewan dengan korlap aksi, dua mahasiswa yang sempat diamankan akhirnya dilepaskan.
Mereka kembali ke barisan aksi untuk menunggu ketua dewan yang bersedia menemui peserta aksi. Di depan, para peserta aksi Ketua DPRD Sampang Rudi kurniawan menyatakan permohonan maaf karena terlambat menemui.
“Mohon maaf karena tadi masih menghadiri acara musrembang di Kecamatan Torjun sehingga baru bisa menemui teman-teman,” kata Rudi.
Rudi menyatakan, mendukung sepenuhnya tuntutan mahasiswa yang tertuang dalam pernyataan sikap itu. Ia selanjutnya menandatangani tuntutan gabungan BEM mahasiswa se-Sampang, di antaranya mengusut tuntas mafia pupuk di sampang.
“Kami dukung sepenuhnya tuntutan mereka tentunya sesuai dengan tupoksi kami. kami nanti akan memanggil pihak terkait untuk mencari akar masalahnya dan solusinya,” tandas Rudi.