Sosok  

Profil Gus Kikin yang Resmi Pimpin PWNU Jatim 2024-2029

Profil Gus Kikin yang Resmi Pimpin PWNU Jatim 2024-2029

Jatim, Suryanews.net – KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin resmi terpilih sebagai ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur masa khidmat 2024-2029.

Gus Kikin terpilih secara aklamasi dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-18 NU Jawa Timur pada Sabtu, 3 Agustus 2024 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.

Tepatnya, pada Sidang Pleno V Konferwil NU Jatim yang dipimpin oleh jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) seperti Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni dan Ketua PBNU Gus Aizuddin Abdurrahman.

“Kiai Haji Abdul Hakim Mahfudz ditetapkan sebagai Ketua PWNU Jatim masa khidmat 2024-2029, Al-Fatihah,” ujar Amin Said sekaligus mengetuk palu sidang Pleno V di Universitas Asy’ari di Jombang.

Gus Kikin mendapatkan 38 usulan atau sekitar 88 persen lebih banyak dibanding Makki Nashir yang memperoleh 5 usulan atau sekitar 12 persen. Karena Makki Nashir tidak memenuhi target minimal 30 persen, maka ia tidak mengantongi syarat bakal calon.

Dengan hasil pemungutan suara tersebut, Gus Kikin dinyatakan sah sebagai calon ketua PWNU Jatim. Dengan demikian, Gus Kikin sah secara aklamasi menjadi Tanfidziyah PWNU Jatim mendampingi KH Anwar Mansur sebagai Rais Syuriah PWNU Jatim.

Konferwil NU Jatim diselenggarakan selama dua hari pada 2 & 3 Agustus 2024 di Pesantren Tebuireng. Bersamaan dengan Hari Lahir (Harlah) ke-125 Pondok Pesantren Tebuireng yang jatuh pada 3 Agustus 2024 pula.

Dalam harlah kali ini, Pondok Pesantren Tebuireng mengususng tema 125 Tahun Pesantren Tebuireng Merawat Islam Ahlussunnah wa Al-Jamaah yang Rahamatan lil Alamin.

Sebagai pengasuh pondok pesantren Tebuireng Jombang, Gus Kikin juga mengungkapkan bahwa membangun ukhuwah menjadi program spesifik jika dirinya terpilih menjadi ketua PWNU Jatim.
Mekanisme pemilihan ketua PWNU Jatim ini dilakukan dengan pemungutan suara untuk dua kandidat calon, yakni Gus Kikin dan KH Makki Nashir.

“Jadi apapun sebetulnya yang paling utama di kami, di dalam NU, itu adalah bagaimana kita membangun ukhuwah. Itu adalah semangat kebangsaan dan kemudian kebersamaan, guyub, persatuan,” ungkapnya setelah pembukaan Konferwil ke-18 NU pada 2 Agustus 2024.

Sebelum menjadi ketua PWNU Jatim dan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Gus Kikin pernah menjabat sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Kediri sekaligus menjadi penjabat (Pj) ketua PWNU Jatim sejak Januari 2024 lalu.

Silsilah Keluarga

Anda sudah tahu, Gus Kikin merupakan putra dari almarhum KH Mahfudz Anwar dan Nyai Abidah Ma’shum. Dari nasab jalur ibunya, Gus Kikin tersambung dengan Nyai Khoiriyah Hasyim yang merupakan putri sulung KH Hasyim Asy’ari.

Nyai Khoiriyah Hasyim kemudian diperistri oleh KH Ma’shum Ali, seorang ahli falah dari Gresik dan pengarang kitab Amtsilah Tasrifiyah yang juga sebagai kakak kandung KH Adlan Ali Cukir.

Nasab jalur ayah Gus Kikin tersambung dengan KH Anwar bin Alwi tokoh agama pendiri Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyi’in Pacul Gowang di Jombang. Gus Kikin juga masih menjadi adik sepupu dari KH Anwar Manshur yang terpilih bersamanya menjadi Rais Syuriah PWNU Jatim 2024-2029.

KH Anwar Manshur menjadi pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Lirboyo. Sedangkan Gus Kikin dipercaya untuk menjadi pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng untuk meneruskan perjuangan KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah.

Sebagai menantu dari KH Wahid Hasyim, tokoh besar NU yang pernah menjabat sebagai ketua umum PBNU pada tahun 1951, Gus Kikin siap untuk melanjutkan perjuangan untuk mengasuh Pondok Pesantren Tebuireng dan menjadi ketua PWNU Jatim hingga masa baktinya berakhir.

Melanjutkan Kiprah Pondok Pesantren Tebuireng

Selama dipimpin oleh Gus Sholah, Pondok Pesantren Tebuireng telah memiliki 15 cabang di seluruh Indonesia. Kini, giliran Gus Kikin yang akan melanjutkan kiprah itu agar dapat mencakup wilayah Indonesia lebih luas.

Gus Kikin kini menjadi pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng yang berpusat di Jombang dan di 14 wilayah lain yang dirinci sebagai berikut:

Tebuireng Pusat di Tebuireng, Cukir, Jombang; Tebuireng II di Jombok, Ngoro, Jombang; Tebuireng III Hajarun Najah, Indragiri Hilir, Riau; Tebuireng IV Al-Islah Indragiri, Hulu, Riau; Tebuireng V, Ciganjur, Jakarta.

Tebuireng VI, Binaumma, Cianjur; Tebuireng VII Miftakhul Khoir, Bolaang Mongonowan Timur, Sulawesi Utara; Tebuireng VIII, Petir, Serang, Banten; Tebuireng IX al-Kamal, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara; Tebuireng X al HIjaz, Rejang Lebong, Bengkulu.

Tebuireng XI, Ambon, Maluku; Tebuireng XII Darul Shalihin, Tulang Bawang Barat, Lampung; Tebuireng XIII Pandeglang, Banten; Tebuireng XIV, Madani, Bintan, Kepulauan Riau; serta yang terakhir, Tebuireng XV, Samarinda, Kalimantan Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *