TULUNGAGUNG, SuryaNews.Net – Bocah perempuan berusia lima tahun berinisial SF ditemukan meninggal dalam kamar rumahnya di Desa Kepuhrejo, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), pada Kamis, 01 Februari 2024, sekitar pukul 03.00 WIB.
Penyebab kematian SF masih misterius karena SF tak memiliki riwayat penyakit serta tak ditemukan luka di tubuhnya. Polisi pun melakukan otopsi pada jasad SF karema petugas kesulitan mendapat keterangan dari keluarga.
Ayah dan ibu SF sehari-hari berjualan di Pasar Ngantru. Saat mereka berjualan, SF biasanya dititipkan di rumah neneknya yang letaknya tak jauh dari Pasar Ngantru.
Pada Rabu malam, ayah dan ibu SF berjualan seperti biasa dan korban dititipkan ke sang nenek. Namun pada Rabu, 31 Januari 2024, sekitar pukul 22.00 WIB, ibu korban, yakni YM (32) pulang ke rumah karena sakit.
“Anaknya ini lalu diajak pulang sama ibunya. Sementara bapaknya pulang sekitar pukul 12 malam,” kata Kapolsek Ngantru, AKP Sumaji, Kamis, 01 Februari 2024.
Saat suaminya pulang, YM langsung muntah-muntah dan kondisinya menurun hingga dilarikan ke rumah sakit.
Sebelumnya YM mengeluh sakit gigi karena geraham belakangnya tumbuh miring dan melukai gusi. Saat ibu dan ayahnya ke rumah sakit, SF di rumah dalam kondisi tidur dan ditemani oleh sang nenek.
Sang nenek pun menemani SF tidur dan sempat mengipasinya dengan tangan. Namun pada pukul 03.00 WIB, sang nenek merasa tubuh cucunya dingin. Saat diperiksa, SF sudah tidak bernyawa.
“Neneknya tidak curiga, dia jaga cucunya yang tidur sambil dikipasi pakai tangan. Tahu-tahu cucunya ditemukan sudah tak bernafas,” kata Sumaji.
Kejadian itu lalu dilaporkan ke Polsek Ngantru. Sementara dari kamar tempat YM tidur ditemukan sejumlah barang, seperti gelas, kaleng minuman pereda panas dalam, air mineral dan serbuk putih yang diduga puyer. Diduga benda-benda tersebut berkaitan dengan obat-obatan pereda nyeri sakit yang dialami YM.
“Seluruh cairan yang ada di ruangan kami amankan untuk uji laboratorium. Kami akan memastikan jenis cairannya,” ujar Sumaji.
Semenetar itu, Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah Aslam Firmansyah mengatakan, hasil otopsi menunjukkan ada gangguan di saluran pernafasan.
“Untuk yang lain-lain, kami masih koordinasi dengan Laboratorium Forensik Polda Jatim dan Biddokkes setempat serta instansi terkait lainnya,” ujar Fatahillah.
Menurutnya, secara umum korban meninggal karena kekurangan oksigen. Sementara pihaknya juga masih kesulitan untuk mendapat keterangan pihak keluarga. YM, ibu korban masih dalam kondisi syok hingga sulit diajak bicara. Sementara keluarga besarnya masih fokus pemakaman korban.
“Apa yang menyebabkan kekurangan oksigen, itu yang akan kami ungkap. Jadi kami fokus pada kondisi saluran pernafasan,” ujarnya.
Saat ini Polisi masih menunggau hasil uji lab terhadap sejumlah sample, termasuk sampel cairan lambung, darah dan rambut. Selain itu, ia menyebut ada cairan dalam gelas yang ditemukan di kamar korban yang masih belum teridentifikasi. (*/red)