Jatim, Suryanews.net – Pemerintahan Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto akan menambah luas lahan pertanian baru dengan melibatkan 50 ribu desa, dalam mendukung program pemberian makan bergizi gratis untuk 82 juta anak di Indonesia.
Terobosan itu, dilakukan agar kebutuhan pangan untuk program pemberian makan bergizi tidak impor.
“Seiap hari ada 82 juta mulut harus dikasih makan. Itu gimana caranya,” kata Ketua Umum Gerakan Nasional Tani Kemandirian Pangan (Genta Pangan) Budiman Sudjatmiko dalam paparannya di acara pengukuhan pengurus Genta Pangan se-Jawa Timur (Jatim), di Lapangan Bakalanpule Kecamatan Tikung, Lamongan, Sabtu (10/8/2024).
Dan kalau program pemberian makan bergizi gratis itu menggunakan pendekatan impor saja, lanjut Budiman, maka akan menguras devisa negara.
Tapi program ini akan menggunakan pendekatan lain, sehingga Food, Energy, Environment dan Digital (FEED) itu terjaga.
“FEED itu adalah tulang-tulang dan kaki-kaki kedaulatan pangan,” jelas Budiman.
Di Indonesia ada 75.000 desa, dan jika digerakkan minimal 50 ribu desa saja untuk mencetak sawah panen baru yang dikelolah oleh BUMDes, maka program itu akan terlaksana dan urusan pangan tidak perlu impor.
“Sudah saya hitung, sekaligus saya sampaikan kepada Pak Prabowo,” ungkapnya.
Dari anggaran yang diproyeksikan untuk pemberian makan bergizi gratis sebesar Rp 460 triliun per tahun, maka akan hanya membutuhkan sebesar Rp 198 triliun per tahun.
Artinya bisa menghemat separuh, selama desa-desa bisa digerakkan. Dengan butuh 650 ribu hektare lahan pertanian baru.
Juga dibutuhkan penambahan jumlah kandang ayam dan sapi sebanyak 60 ribu lagi. Kemudian butuh 500 ribu petani baru dan 2000 lumbung pangan baru.
Budiman mengaku optimis, semuanya akan bisa diwujudkan, asalkan berbagai elemen yang dilibatkan bisa bersatu.
“Semua itu tidak mustahil bisa terwujud, selama kekuatan organisasi-organisasi petani, peternak, perguruan, inovator, ilmuan, pemuda dan pemerintahan desa bersatu. Itu mudah,” ungkapnya.
Kalau itu dilaksanakan, maka dua sasaran akan terpenuhi.Yaitu memberi makan 82 juta mulut tiap hari dari Senin hingga Jumat, dan swasembada pangan juga akan terwujud.
“Dan kalau ada kelebihan produksi, maka kita ekspor,” tutur Budiman.
Pemuda milenial siap bertani, menyiapkan RPJMDesnya, RKPDesnya, menggiring Musdesnya, termasuk musyawarah antar desa. Juga dibuat BUMDes bersama.
Ke depan, masih kata Budiman Sudjatmiko, negara itu akan ditentukan oleh Food, Energy, Environment dan Digital (FEED).
Yang bisa melalukan FEED itu, maka suatu negara akan menjadi negara maju.
Sementara, Budiman masih melihat, jika Indonesia ini soal makanan, minyak, lingkungan belum terjaga dan data masih jebol.
Genta Pangan akan fokus pada food, sementara energy, lingkungan dan data sedang ditangani.
Pada FEED ini, desa memegang peran sangat penting.
Presiden terpilih, Prabowo akan memberikan makan bergizi gratis. Dan akan mencapai kesejahteraan masyarakat.
Para orang tua tidak perlu susah-susah lagi memikirkan memberi makan anaknya dua kali sehari pada pagi dan siang.Orang tua akan berkosentrasi pada pekerjaan yang lain.
Program pembukaan lahan pertanian baru yang melibatkan petani muda baru pula, akan dilengkapi dengan teknologi modern.
Petani muda milenial, tidak harus terjun ke sawah saat menyemprotkan obat-obat pertanian pembasmi hama dan sebagainya.