LAMONGAN, SuryaNews.Net – Bentuk empati dan berduka cita atas kecelakaan bus rombongan kader Hanura di ruas Jalan Tol Solo-Ngawi Kilometer 554.600A,
Pimpinan Partai Hanura Jawa Timur mendatangi rumah Aditya Sapulete (38) di Cungkup, Kecamatan Pucuk, Lamongan.
Aditya Sapulete merupakan korban tewas dalam kecelakaan tersebut.
Mereka yang datang ke rumah duka, yakni Ketua DPD Hanura Jawa Timur Yunianto Wahyudi, Sekretaris DPD Partai Hanura Jatim Kakung Santosa dan Ketua DPC Partai Hanura Lamongan Achmad Sholich.
“Hari ini kami baru berkesempatan untuk bertakziah di rumah almarhum Mas Aditya, bagian dari Brigade Hanura Jawa Timur yang kemarin mengalami kecelakaan tunggal (bus) di Tol Ngawi Km 554,” ujar Yunianto kepada wartawan usai bertakziah di makam Aditya, Senin, 05 Februari 2024.
“Tentu ini bagian dari empati kami. Apa pun adalah kewajiban bagi kami, karena Mas Adit meninggal ketika bertugas dan sedang berseragam Brigade Hanura,”imbuhnya.
Sebelum ke rumah duka di Lamongan, pihaknya juga telah mendatangi rumah Hadi Umar F (21) di Mojokerto yang juga menjadi korban tewas dalam insiden kecelakaan itu.
“Tentu menjadi tanggung jawab dan kewajiban kami untuk ke rumah duka. Ini setelah saya dari Mojokerto, karena memang ada dua korban yang meninggal dari brigade,” kata Yunianto.
Yunianto menyebut, meninggalnya dua anggota Brigade Partai Hanura dalam kecelakaan tersebut menyisakan duka mendalam. Partai Hanura memutuskan untuk mengibarkan bendera Partai Hanura setengah tiang sebagai bentuk berduka.
“Ini duka cita kami yang mendalam di tengah-tengah bahwa mereka bertugas, kami yang mengirim dan menghandle semuanya,” ujarnya.
Yunianto menjelaskan, Brigade Hanura merupakan satuan tugas khusus yang dimiliki Partai Hanura. Mereka berangkat ke Jakarta dalam rangka mengikuti apel yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.
“Bagian dari duka cita mendalam kita, maka kita semua, Partai Hanura, mengibarkan bendera Hanura setengah tiang. Karena ini bentuk duka cita yang cukup mendalam, dengan meninggalnya dua kader Partai Hanura ini,” tutur Yunianto.
Diketahui, Bus Efa Transjaya bernomor polisi W 7401 UO yang ditumpangi rombongan anggota Partai Hanura mengalami kecelakaan tunggal di ruas Jalan Tol Solo-Ngawi Kilometer 554.600A pada Minggu, 04 Februari 2024, sepulang dari mengikuti kegiatan partai di Jakarta.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan Aditya dan dua orang lainnya meninggal dunia, yakni Hadi Umar F (21) asal Mojo Lebak, Mojokerto dan sopir bus atas nama Catur Pancoro (47) asal Tulangan, Sidoarjo. (*/red)