Surabaya, SuryaNews.net – Menyambut bulan suci Ramadhan hari raya Idhul Fitri, Pemprof Jawa Timur memastikan kesiapannya dalam mengendalikan Inflasi dan ketahanan pangan tetap stabil.
Pernyataan ini disampaikan Adhy Karyono Pejabat Gubernur Jatim dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan di Jakarta.
“Pada intinya kami siap menjalankan apa yang menjadi arahan Mendagri dan Kabapanas untuk mengendalikan inflasi yang sebagian besar dipicu dari bahan pangan, seperti beras, cabai, minyak goreng, telur ayam ras,” katanya.
Saat ini, Pemprov Jatim telah menjalankan sejumlah arahan yang disampaikan oleh Mendagri maupun Kapabanas RI.
Seperti diantaranya menggelar rapat koordinasi pusat dan daerah pengendalian inflasi, mempercepat penyaluran bantuan pangan beras, dan menggelar gerakan pangan murah di 38 Kabupaten/Kota.
“Pemprov Jatim dalam hal ini sudah menjalankan langkah-langkah yang menjadi arahan Mendagri dan Kabapanas untuk pengendalian inflasi di Jawa Timur, dan sampai saat ini pun upaya-upaya itu terus kami lakukan,” katanya.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan ada sembilan langkah yang harus dilakukan seluruh daerah untuk bisa mengendalikan inflasi yang terjadi jelang puasa ramadhan dan hari raya idul fitri tahun 2024 ini.
Langkah-langkah tersebut antara lain selalu memantau harga bahan pangan dan stoknya, melakukan sidak ke pasar dan distributor, menggelar rapat teknis tim pengendalian inflasi daerah bersama Forkopimda, Bulog, asosiasi pengusaha dan BPS.
Lalu menjaga pasokan bahan pokok dan bahan penting lainnya, pencanangan gerakan menanam tanaman cepat panen, melaksanakan operasi pasar murah, berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditas untuk kelancaran rantai pasok.
Kemudian merealisasikan belanja tidak terduga atau BTT untuk mendukung pengendalian inflasi, memberikan bantuan transportasi atau subsidi transportasi dari APBD.
“Kalau sembilan ini saja dikerjakan, sesuai dengan masalah di lapangan komoditas apa yang naik, penyebabnya apa, suplainya kurang, pasokannya yang kurang atau distribusi yang tidak jalan, baru kemudian ditelusuri,” katanya.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, sesuai arahan Presiden RI, Bapanas harus benar-benar memperhatikan ketersediaan pangan dan stabilisasi harga.
Oleh sebab itu ia meminta semua kepala daerah untuk bersama-sama melakukan gerakan pangan murah, sinergi dengan tim pengendali inflasi daerah, pemantauan harga pasar, induk, tradisional, dan retail modern.
“Kami berharap dukungan dan kerjasama seluruh kepala daerah, pemerintah provinsi, kabupaten kota untuk terus menerus melaksanakan tiga hal tersebut, sehingga nanti masyarakat bisa beribadah dengan nyaman,” katanya.