Ini Hal-hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan saat Nyoblos Pilkada 2024

Ini Hal-hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan saat Nyoblos Pilkada 2024

JAKARTA, SuryaNews.Net – Pencoblosan Pilkada 2024 digelar tanggal 27 November 2024. Selama proses pemungutan suara di TPS, ada sejumlah ketentuan yang perlu diketahui dan dipatuhi oleh pemilih.

Berikut sejumlah hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat pelaksanaan pencoblosan surat suara Pilkada 2024.

Ketentuan Nyoblos Pilkada 2024

Dikutip dari laman Indonesiabaik.id dan Komisi Pemilihan Umum (KPU), berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mencoblos calon kepala daerah di Pilkada 2024.

Yang boleh dilakukan:

Bawa berkas formulir dan KTP

Pastikan surat suara tidak rusak dan belum tercoblos

Isi daftar hadir

Coblos surat suara dengan paku yang disediakan

Celupkan jari pada tinta

Lipat kembali surat suara yang sudah dicoblos ke kotak suara

Coblos calon sesuai pilihan pribadi.

Yang tidak boleh dilakukan:

Kampanye saat pemungutan suara

Coret-coret atau merobek surat suara

Tidak celup jari ke tinta

Memberi uang dan materi ke pemilih lain

Coblos surat suara dengan benda lain, seperti pulpen atau rokok

Memfoto atau merekam kegiatan mencoblos atau hasil coblosan surat suara

Pilih calon sesuai bayaran atau pesanan.

Apa Saja yang Harus Dibawa ke TPS?

Berikut daftar dokumen atau berkas penting yang harus dibawa pemilih ke TPS pada hari pemungutan suara Pilkada 2024, berdasarkan kategori pemilih.

  1. Pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT):

KTP-elektronik atau surat keterangan (Suket)

Formulir model C Pemberitahuan – KPU (undangan mencoblos)

  1. Pemilih dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb):

KTP-elektronik atau surat keterangan (suket)

Formulir model A (surat pindah memilih): dibagikan h-3 pencoblosan

  1. Pemilih dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK):

KTP-elektronik atau surat keterangan (suket).

Cara Mencoblos Pilkada 2024 di TPS

Berikut urutan mencoblos surat suara Pilkada 2024 di TPS:

Datang ke TPS yang telah ditentukan

Tunjukkan formulir pemilihan dan e-KTP ke petugas

Lalu, isi daftar hadir

Kemudian, antri hingga nama dipanggil

Setelah dipanggil, pemilih akan menerima surat suara:

  • Surat suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur: warna merah marun
  • Surat suara pemilihan bupati dan wakil bupati: warna biru muda
  • Surat suara pemilihan walikota dan wakil walikota: warna hijau tosca.

Cek dulu surat suaranya (harus sudah ditandatangani ketua KPPS, tidak rusak, dan belum tercoblos)

Selanjutnya, pergi ke bilik suara

Coblos surat suara, dengan ketentuan:

  • Coblos menggunakan paku yang tersedia
  • Coblos cukup sekali
  • Boleh coblos di kolom foto/nomor urut/nama paslon
  • Tidak boleh merekam saat mencoblos

Setelah itu, lipat surat suara dan masukkan di kotak suara

Celupkan salah satu jari tangan ke tinta yang tersedia

Proses pencoblosan selesai.

(*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *