Jatim, Suryanews.net – Partai Gerindra belum merestui duet Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak di Pilgub Jatim.
Gerindra satu-satunya partai belum mengeluarkan rekomendasi ke Khofifah – Emil Dardak.
Tiga parpol lainnya yaitu Demokrat, Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN) telah mengeluarkan rekomendasi ke Khofifah – Emil.
Sementara Gerindra hanya mengeluarkan rekomendasi dukungan ke Khofifah Indar Parawansa.
Gerindra masih ingin mengusung kader internal jadi pendamping Khofifah Indar Parawansa.
Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Anwar Sadad mengatakan, DPP Gerindra meminta menyiapkan kader terbaik mendampingi Khofifah Indar Parawansa.
Pihaknya sementara membangun komunikasi politik dengan calon koalisi lainnya.
Namun Gerindra tetap menghormati keputusan parpol yang telah merekomendasikan due Khofifah – Emil.
“Arahan dari DPP, kami diminta menyiapkan kader terbaik sebagai Calon Wakil Gubernur,” kata Anwar Sadad, Selasa (4/6/2024).
Namun Gerindra juga tetap membuka kemungkinan akan mengusung duet Khofifah – Emil Dardak.
Namun menurut Gus Sadad, internal partai di daerah belum memunculkan nama Ketua DPD Demokrat Jatim tersebut.
Sebaliknya, kader akar rumput justru mengusulkan nama Kharisma Febriansyah yang saat ini menjabat Sekretaris DPD Gerindra Jawa Timur sebagai pesaing Emil Dardak di posisi Calon Wakil Gubernur.
Selain itu, ada pula Moreno Soeprapto yang saat ini menjadi Anggota DPR RI dari Malang Raya yang juga mantan pembalap nasional.
Bagi Gus Sadad, usulan tersebut menunjukkan bahwa partainya memiliki kader potensial untuk diusung kepada posisi eksekutif.
“Pada prinsipnya, semua keputusan partai menjadi kewenangan Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum kami, Bapak Prabowo Subianto. Hingga saat ini, kami diminta untuk melakukan konsolidasi secara internal,” tandas Wakil Ketua DPRD Jatim ini.
Untuk diketahui, Khofifah-Emil telah mendapatkan rekomendasi dari tiga partai politik berbeda di Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024.
Terdiri dari Golkar (15 kursi), Demokrat (11 kursi), dan PAN (5 kursi), pasangan petahana ini telah memenuhi syarat pencalonan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Namun, Gerindra yang memiliki 21 kursi DPRD Jatim turut memiliki nilai tawar dalam pembicaraan antar partai politik.
“Sejauh ini, belum ada pembicaraan di tingkat wilayah secara formal dalam strategi pemenangan Pemilihan Gubernur,” kata Gus Sadad yang juga Anggota DPR RI terpilih ini.
Demokrat Sindir PDIP
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak pernah berhenti mengganggu paket Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak di Pilgub Jatim.
PDIP ngotot menawarkan tiga kadernya menjadi pendamping Khofifah Indar Parawansa.
Tiga kader PDIP yang disodorkan ke Khofifah ialah Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin atau Mas Ipin, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Jatim, Samwil mengatakan, keinginan PDIP agar Khofifah menggandeng kadernya di Pilgub merupakan hal yang sulit.
Apalagi duet Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak merupakan pasangan petahana yang sudah lima tahun memimpin Jawa Timur.
Tak hanya itu, paket ini sudah mendapat dukungan dari berbagai parpol seperti PAN, Golkar, dan Demokrat.
Sehingga, Samwil menilai, keinginan PDIP untuk menyodorkan nama bacawagub bukan hal gampang.
“Tentu setiap partai ingin kadernya masuk di kekuasaan, namun hal tersebut tidak mudah,” ujar Samwil saat dikonfirmasi dari Surabaya, Minggu (2/6/2024).
Menurut Samwil, keinginan parpol termasuk PDIP untuk menyodorkan kader di posisi bacawagub Khofifah memang hal yang wajar dan sah.
Samwil juga meyakini pasangan Khofifah-Emil sebagai paslon petahana Pilgub Jatim 2024.
Demokrat menegaskan tidak khawatir Khofifah akan meninggalkan Emil Dardak.
“Partai Demokrat, Golkar PAN, PPP sudah selesai mengusung petahana,” ujar Samwil.
Sebelumnya Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Said Abdullah mengatakan, jika terbentuk, poros ini ibarat buah semangka yang tampilannya hijau tapi isinya berwarna merah.
“Kami berharap positioning PDI Perjuangan, kalau itu buah semangka akan lebih baik,” kata Said pekan lalu.
Sinyal pendekatan PDIP kepada Khofifah memang sudah dilakukan sejak beberapa waktu terakhir.
Penjajakan komunikasi itu ditegaskan terus dilakukan, termasuk kepada partai politik yang telah lebih dulu memberikan dukungan kepada Khofifah.
Karena sejauh ini, Khofifah sudah mendapat dukungan dari Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat.
Apalagi PDIP tak memungkiri turut memiliki niat untuk menyodorkan posisi bakal calon wakil gubernur kepada Khofifah.
Hanya saja, Said menegaskan, untuk keinginan mengusulkan nama wakil, PDIP menyadari perlu duduk bareng.
“Kita akan duduk bersama supaya punya pandangan yang sama tentang Jawa Timur. Semoga ada tempat bagi PDI Perjuangan untuk bersama Mbak Khofifah,” ujar Said yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan.
Penjajakan kepada Khofifah ini ditegaskan Said menjadi satu-satunya opsi yang saat ini dipikirkan oleh PDIP Jatim.
Tidak ada alternatif lain termasuk kepada PKB yang belakangan melempar wacana pembentukan poros baru penantang Khofifah.
Meski hampir pasti mendukung Khofifah, namun Said menegaskan tahapan untuk mengusung secara resmi masih relatif panjang.
“Usung mengusung nantilah,” tandas politisi asal Sumenep Madura tersebut.
Perolehan Suara Jawa Timur
- PKB 4.517.228 suara (27 kursi)
- PDI-P 3.735.865 suara (21 kursi)
- Partai Gerindra 3.589.052 suara (21 kursi)
- Partai Golkar 2.314.685 suara (15 kursi)
- Partai Demokrat 1.872.353 suara (11 kursi)
- Partai Nasdem 1.820.211 suara (10 kursi)
- PAN 1.319.563 suara (5 kursi)
- PKS 1.307.657 suara (5 kursi)
- PPP 978.008 suara (4 kursi)
- PSI 551.051 suara. (1 kursi)
Berikut jadwal tahapan Pilkada 2024:
27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;
24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;
5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;
31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;
24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;
27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;
27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;
22 September 2024: Penetapan pasangan calon;
25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;
27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;
27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.