Sidoarjo, Suryanews.net – Upaya menghindari narkoba kerap disosialisasikan lembaga terkait, baik Pemerintahan maupun swasta, khususnya Badan Narkotika Nasional (BNN). Seperti halnya gelaran Seminar Gerakan Anti Narkoba dengan tema “Generasi hebat memilih sehat dan berprestasi” yang diselenggarakan DPC PERADI SAI Sidoarjo Raya bersama BEM UMSIDA dengan BNNK Sidoarjo, dan Yayasan Rehabilitasi Sahwahita Nusantara di Aula KH. Mas Mansur Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sabtu, (1/6/24).
Ratusan Mahasiswa UMSIDA dari berbagai fakultas mengikuti seminar dengan menghadirkan narasumber Yusuf Rizal, S.H., BNNK Sidoarjo, serta Drs. H.A Syamsuddin AZ dan Agus Syahid Mabruri, S.H., M.H., Direktur Yayasan Rehabilitasi Sahwahita Nusantara.
Dalam paparannya, Agus Syahid mengatakan, terkait maraknya peredaran narkoba, UU narkotika saat ini tidak begitu efektif, dikarenakan peredaran narkotika tidak malah surut, tapi malah berkembang luas merajalela.
Agus Syahid menegaskan, peredaran narkotika sudah menyasar semua kalangan baik muda, pengusaha dan lain sebagainya. Oleh karena itu, penangan lain tidaklah cukup dengan ancaman hukuman penjara, tetapi harus ada upaya rehabilitasi yang digaungkan pemerintah.
“Orang yang menggunakan narkotika tidak harus diproses hukum, tetapi perlu adanya rehabilitasi. Namun proses rehabilitasi sendiri ada dibagi dua macam yakni medis dan sosial,” terangnya.
Karena, lanjutnya, hak mereka pada saat menggunakan sabu-sabu dan jenis lainnya yang tidak lebih dari satu gram itu bisa rehabilitasi, namun ada syarat-syaratnya, tidak semua orang bisa direhabilitasi (pemulihan pecandu) narkotika (narkoba).
“Kesimpulannya atau berkaitan dengan rehab merupakan bagian daripada solusi penyelesaian, pemulihan ketergantungan narkotika,yang mana penyalahguna untuk diri sendiri (pemakai) dengan syarat tertentu, bukan untuk kurir, bukan untuk bandarnya,” tegas Agus Syahid.
Senada, Drs. H.A Syamsuddin AZ dari BNN, dalam penjelasannya mengatakan, narkoba sangat berbahaya dan harus dihindari jika ingin sehat dan panjang umur. Ada beberapa macam jenis dan dampaknya.
“Diantaranya golongan satu (1) Sabu- sabu, heroin, kokain, ganja opium, dan daun coca tidak boleh digunakan sama sekali karena sebabkan ketergantungan sangat tinggi. Golongan dua (2) digunakan dalam medis yang sebabkan ketergantungan morfin, dan methadon, benzilmorfina, alfentanil, alfametadol dan destromoramida dan lain sebagainya. Itu semua harus dihindari jika ingin hidup sehat dan umur panjang,” terang Syamsuddin yang biasa disapa pak Syam tersebut.
Yusuf Rizal, S.H., menambahkan, jika ingin sehat dan berprestasi juga jauhi Gadget yang berlebih-lebihan. “Jadi ketergantungan gadget bisa membuat seseorang diatas sadar dan seperti on atau tidak memperdulikan lainnya yang berdampak buruk,” imbuhnya.
Terpisah, H.Edy Rudyanto, S.H., Ketua DPC PERADI SAI Sidoarjo Raya, Sabtu, (1/6/24) mengatakan, semoga dengan seminar yang digelar BEM UMSIDA bisa memajukan mahasiswa dan bisa menghindarkan diri dari bahaya narkoba dalam kehidupan.
“Kami DPC PERADI SAI Sidoarjo Raya sangat berterima kasih kepada narasumber dan rekan- rekan mahasiswa yang sudah meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan ini,karena sangat edukasi dan bermanfaat didalam kehidupan sehari-hari akan bahaya narkoba dan bahan adiktif yang mana tadi dijelaskan narasumber,” pungkas Etar, sapaan Edy Rudyanto.
Salah satu peserta, Nazwa Keyra, mahasiswa UMSIDA Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Semester 2, mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat dan positif. “Mengerti akan bahayanya narkoba selain makanan yang mengandung bahan adiktif yang dijual bebas bisa menyebabkan halusinasi dan hilang kesadaran jika dikonsumsi berlebihan, bisa sangat fatal,” ucapnya.