Jatim, Suryanews.net – Pemilik akun X @IsuSoksial memposting mengenai permasalahan sebuah sekolah swasta Surabaya, Jawa Timur berseteru dengan warga sekitar karena dari pihak RW meminta kenaikan iuran penggunaan jalan yang tersebar di media sosial.
Dalam video yang dibagikan oleh akun @IsuSoksial, terlihat pihak sekolah sedang menjelaskan kepada Wakil Walikota Surabaya Armuji mengenai warga yang tega menutup satu-satunya akses jalan yang dapat dilewati oleh guru dan murid sekolah mereka.
Kemudian salah seorang warga juga menjelaskan bahwa keberadaan sekolah tersebut menimbulkan kemacetan di daerah sekitar. Selain itu ia juga menjelaskan bahwa pihak pengelola SMP menolak untuk dinaikkan iuran jalan yang diminta oleh para RW sekitar.
Sedangkan pihak sekolah sendiri merasa keberatan untuk membayar masing-masing 35 juta rupiah per bulan ke empat RW yang ada di sekitar SMP. Pasalnya apabila dijumlahkan total iuran yang harus dibayar per bulannya mencapai Rp 140 juta.
Nominal tersebut dinilai terlalu besar oleh pihak pengelola SMP. Pihak RW menjelaskan bahwa kenaikan iuran tersebut guna membayar satpam yang berjaga di sekitar perumahan tersebut. Total satpam secara keseluruhan terdapat sekitar 30 orang yang dipekerjakan sebagai tenaga sekuriti.
Netizen yang mengetahui permasalahan ini mendukung pihak sekolah SMP tersebut karena memang dirasa nilai uang iuran jalan tersebut tidak wajar. Terlebih seharusnya jalan tersebut merupakan akses umum pemerintah kota yang bisa dilewati oleh siapa saja.
“Pengurus lama, saking enaknya makan uang iuran oengurusnya gak ganti-ganti ampe peyot2 gitu” komentar pemilik akun @ELkidos32, yang menekankan kata pengurus lama ketika melihat sebagian besar warga yang protes terlihat sudah berumur.
“Pantas pada gemuk & montok itu pengurus RW-nya” komen pemilik akun @tnmuda yang menggunakan kata sindiran untuk warga sekitar SMP swasta tersebut.
“Itu mah bukan iuran tapi pemalakan,” tulis pemilik akun @MbahNyut, dirasa jumlah uang yang harus dibayarkan di luar nalar.
Dilansir dari video yang dibagikan oleh akun X @B3doel___, Armuji menjelaskan melalui telepon pada hari Rabu (31/7), awalnya iuran untuk akses jalan tersebut 25 juta rupiah, kemudian naik menjadi 32 juta rupiah, dan sekarang dinaikkan lagi menjadi 35 juta rupiah yang harus dibayarkan pada setiap RW sekitar sekolah tersebut.
Dikutip dari akun X @IsuSoksial, Wakil Walikota Surabaya, Armuji menanggapi masalah tersebut secara langsung dihadapan pihak warga RW maupun sekolah SMP swasta tersebut.
Warga RW sekitar tersebut malah tanpa sengaja seperti membuka aib sendiri ketika menjelaskan bahwa ada dua sekolah lain yang tidak mereka mintai iuran karena orang-orangnya tidak mampu sehingga tidak menyebabkan kemacetan.
Armuji yang mengetahui hal itu langsung mengatakan bahwa permasalahan ini bukan karena kemacetan yang ditimbulkan namun karena jumlah iuran yang tidak cocok dengan warga RW tersebut.
“Saya ngomong, kalau iurannya cocok enggak macet, tapi kalau enggak cocok dikata macet. Itu juga jalan umum, bukan milik perorangan karena sudah jadi fasilitas umum pemkot,” jelasnya pada video.
Namun warga tetap berusaha menyangkal dengan apa yang dikatakan oleh Armuji yang akhirnya, “Kalo sampean ngotot saya juga ngotot, pokoknya ini masalah iuran yang nggak cocok nggak ada klop wes titik,” ujar Armuji.